Kamis, 21 September 2023
PHP Dev Cloud Hosting
    BerandaIslamiFadhilah Amalan Di Bulan Rajab

    Fadhilah Amalan Di Bulan Rajab

    Tagarkini.com – Bulan Rajab tahun ini (1 Rajab 1444 H) jatuh pada Senin 23 Januari 2023. Dengan demikian, umat Islam telah berada di bulan yang demikian istimewa. Karena Rajab di antara bulan yang demikian diagungkan. Rajab merupakan bulan yang utama dan salah satu dari Asyhurul Hurum, ibadah didalamnya mendapat pahala yang besar, terutama puasa, istighfar, dan taubat dari segala dosa.

    قَالَ النَّبِيُ صلى الله عليه وسلم: رَجَبُ شَهْرُ اللّٰهِ وَ شَعْبَانُ شَهْرِيْ وَ رَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِي.

    Rosululloh bersabda,: “Rajab adalah bulannya Alloh dan Sya’ban adalah bulanku, dan Romadlon adalah bulan umatku.” (HR. Abul Fath bin Abil Fawaris dalam kitabnya dari al-Hasan).

    Ulama menjelaskan hadits ini sebagai berikut: Rajab adalah bulan untuk memperbanyak membaca istighfar, Sya’ban adalah bulan untuk memperbanyak membaca sholawat, dan Romadlon adalah bulan untuk memperbanyak membaca al-Quran. Pada bulan ini pula Rosululloh menjalani Isra’ dan Mi’raj.

    Menghidupkan malam 1 Rajab

    Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalla bersabda “Barangsiapa menghidupkan malam pertama dari bulan Rajab, maka hatinya tidak akan pernah mati dikala matinya hati orang-orang yang lain. Dan Allah mencurahkan kebaikan daari atas kepalanya yang sangat banyak, dan Allah mengampuni semua dosanya sehingga dia bersih dari dosanya sebagaimana saat dilahirkan oleh ibunya”. (Kitab Durrotun Nasihin majis 11)

    Rosululloh bersabda,: “Lima malam yang do’a didalamnya tak akan ditolak adalah: malam 1 Rajab, malam Nishfu Sya’ban, malam Jum’at, malam hari raya Idul Fitri, dan malam hari raya Idul Adha”. (H.R. Ibnu ‘Asakir dari Abi Umamah).

    Baca Juga:  Cara Shalat Istikharah yang Benar untuk Memantapkan Pilihan

    Do’a Sayyidina ‘Ali karramallohu wajhah

    بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم. اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّد وَ أُلِهِ مَصَابِيحٍ الْحِكْمَة، وَ مَوَالي النِّعْمَة، وَ مَعاَدِنِ و الْعِصْمَةِ، وَ اعْصِمْنِي بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوءٍ، وَ لاَ تَأْخُذْنِي عَلَى غِرَّةِ، وَ لَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَ لاَ تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِي حَسْرَةً وَ نَدَامَةً، وَ ارْضَ عَنِّي، فَإِنْ مَغْفِرَتكَ للظَّالِمِينَ، أَنَا مِنَ الظَّالِمِينَ، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا لَا يَضُرُّكَ، وَ أَعْطِنِي مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسعَةُ رَحْمَتُهُ، الْبَدِيعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطني السَّعَةَ وَ الدَّعَةَ وَالأَمْنَ وَ الصِحَّةَ، و الشُّكْرَ وَ الْمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَ الصَّدْقَ عَلَيَّ وَ عَلَى أَوْلِيَاءِكَ، وَ أَعْطِنِي الْيُسْرَ وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، س وَاعْمُمْ بِذٰلِكَ أَهْلِي وَوَلَدِي وَ إِخْوَانِي فِيْكَ وَ مَنْ وَلَدَنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَات

    Artinya: “Ya Allah, limpahkan rahmat ta’dzim kepada Muhammad dan keluarganya yang menjadi pelita-pelita hikmah, pemilik kenikmatan, sumber perlindungan. Jagalah kami sebab (keberkahan) mereka-dari keburukan. Dan jangan engkau ambil kami dalam kondisi tertipu, tidak pula dalam keadaan lupa. Jangan jadikan akhir urusan kami sebagai penyesalan. Ridhailah kami. Sesungguhnya ampunan-Mu bagi orang-orang yang zalim, dan aku bagian orang yang zalim itu.”    

    Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang tidak pernah bisa membahayakan-Mu, berilah aku sesuatu yang memang tak ada manfaatnya sama sekali untuk-Mu. Sesungguhnya Engkau itu maha luas rahmat-Nya hikmahnya yang sangat indah. Berikan kami kelapangan dan ketenteraman, keamanan dan kesehatan, serta rasa syukur, selamat sentosa dan ketakwaan. Berikan kesabaran dan kejujuran kepada kami dan orang-orang yang Engkau cintai. Berikan kami pula kemudahan yang tidak ada kesulitannya sama sekali. Semoga itu semua juga Engkau berikan bagi keluarga kami, anak kami, saudara-saudara kami seagama. Dan Engkau berikan kepada orang tua yang telah melahirkan kami, dari muslimin muslimat, mu’minin mu’minat.” (Syekh Abdul Qadir bin Shalih al-Jilani, al-Ghun-yah, Dārul Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, 1997, juz 1, halaman 328-329)

    Baca Juga:  Ciri-ciri Orang Masuk Surga yang Harus Diketahui

    Diantara amaliah bulan Rajab lainya yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam yakni:

    1. Puasa Rajab

    Puasa Rajab hukumnya Sunnah yang bisa dilakukan beberapa hari. Bisa 1 hari, 7 hari, 8 hari, hingga 10 hari. Tidak ada ketentuan jumlah hari yang harus dipenuhi dalam puasa bulan rajab. Dinukil dari hadist dibawah ini:

    Rasulullah bersabda: “Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan. Bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan apabila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya.” (HR. At-Thabrani).

    Berikut bacaan niat, ketentuan, dan keutamaan puasa Rajab.

    نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالى

    Nawaitu shouma syahri Rajaba sunnatan lillahi ta’aala.

    Artinya: “Saya berniat puasa Rajab sunah karena Allah ta’ala.

    2. Memperbanyak baca istighfar

    Bulan rajab adalah bulan permohonan ampun kepada Allah Ta’ala. Bulan rajab juga disebut “syahr istighfar”, maka perbanyaklah baca istighfar di bulan ini. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

    Baca Juga:  Khasiat Tersembunyi Dari Mandi Sebelum Subuh

    Berikut bacaan sayyidul istighfar yang mana barang siapa membaca istighfar ini setiap pagi dan sore, maka mendapat jaminan mati menepati agama Islam.

    اللهُمَّ أَنتَ رَبِّي لا إله إلا أنت خَلَقْتَنِي وَ أَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَ وَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا .صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اَنْتَ

    Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

    3. Membaca wirid khusus bulan Rajab

    (x ٧٠) اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَ ارْحَمْنِي وَ تُبْ عَلَيَّ

    Barang siapa pada bulan Rajab beristighfar di pagi dan petang hari dengan membaca wirid diatas sebanyak 70 kali sambil mengangkat kedua tangan, maka neraka tak akan menyentuh kulitnya.

    (x ٣٥) أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللّٰهِ، مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِ

    Barang siapa membaca wirid diatas kala imam duduk di antara dua khutbah pada Jum’at terakhir bulan Rajab, maka tidak akan lepas dari uang selama setahun.

    (Al-Mansyur fi Ad’iyati Syuhuurun hal 91-92).

    Demikian amaliyah Bulan rajab yang bisa dilakukan umat Islam agar mendapat keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.

    Wallahu a’lam bishawab

    REKOMENDASI UNTUK ANDA

    BACA JUGA

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    - Advertisment -ylliX - Online Advertising Network

    BERITA POPULER