Tagarkini.com – Agama islam itu dibina atas dasar kebersihan sesuai yang disabdakan Rasulullah. Jika diamati secara akal sehat, sabda tersebut bisa dibenarkan. Sebab segala tindakan ibadah senantiasa terkait dengan persoalan kebersihan. Seseorang tidak diperkenankan menjalankan ibadah shalat sebelum terlebih dahulu memastikan dirinya dalam keadaan suci. Tempat ibadahnya suci dan pakaian yang dikenakan juga suci. Karena itulah, sebelum shalat seseorang harus terlebih dahulu berwudlu. Dia harus memastikan bahwa pakaian yang dikenakan dan tempat yang digunakan suci dari najis.
Selain berwudlu, sebelum shalat seorang muslim juga harus memastikan bahwa dirinya suci dari hadats besar. Hadats besar terjadi kalau seorang muslim tersebut bersetubuh, atau mengeluarkan sperma atau ketika selesai haid atau nifas. Dalam keadaan tersebut seorang muslim tidak boleh melakukan ibadah, sebelum terlebih dahulu mensucikan tubuhnya yaitu dengan cara mandi besar. Tentang hal ini, Allah berfirman, “…..apabila kamu junub hendaklah bersuci…, Allah mengatakan: … Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi hendak membersihkan kamu” (QS AI Maidah [5]:6)
Mandi besar atau jinabat adalah mengalirkan air ke seluruh badan dengan niat. Mandi diwajibkan bagi seorang muslim atau muslimah setelah bersetubuh, baik keluar mani atau tidak, mengeluarkan air mani tanpa bersetubuh, baru suci dari haid dan nifas dan orang mati yang hendak dimakamkan. Selain itu, mandi besar juga disunnahkan pada hari jumat, hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, bagi orang gila apabila sembuh, bagi orang yang hendak berihram dan bagi orang yang habis memandikan jenazah.
Secara filosofis, perintah-perintah tersebut mengandung maksud betapa agama ini menggiring manusia menuju kesucian. Kesucian lahir maupun batin. Ketika manusia menghadap Allah, maka semestinya manusia sadar bahwa manusia sedang menghadap Dzat yang paling Suci. Dan tentunya penghormatan tertinggi yang layak diberikan adalah menyiapkan diri menuju kesucian. Secara fisik hal ini bisa dilakukan dengan berwudlu atau mandi. Secara Batiniah, hal ini bisa dimaknai dengan membersihkan batin dari sifat-sifat kotor manusia seperti sifat iri, dengki, takabur, riya’ dan lain-lain.
Kembali menyimak ayat di atas, rangkaian perintah ini baik berwudlu maupun mandi besar, yang ditujukan Allah kepada manusia, tidak ada sedikitpun keinginan Allah untuk menyusahkan manusia. Tapi semua itu demi kepentingan manusia sendiri yang manfaatnya akan dirasakan oleh manusia. Allah hanya ingin menjadikan manusia bersih. Dan kini, seiring dengan perkembangan peradaban, ilmu pengetahuan modern telah menyingkap banyak sekali manfaat mandi untuk manusia.
Sesungguhnya mandi jinabat memiliki banyak sekali manfaat untuk manusia. Selain berfungsi untuk menghilangkan kotoran yang ada di tubuh manusia, juga berfungsi memperlancar aliran darah, membuka pori-pori, membantu mengeluarkan toksin, menghilangkan pengerutan kulit serta memberikan kesegaran juga memulihkan kekuatan badan yang lemas. Mandi juga bisa menjauhkan stress, meningkatkan sistem kekebalan, menyembuhkan masalah medis serius, membantu kulit terhindar dari penyakit dan meredakan sakit persendian.
Mandi air hangat sekitar 32-35 derajat Celcius membuka pori-pori yang dapat membantu mengeluarkan toksin. Mandi air hangat juga dapat membantu menurunkan tingkat gula darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Waktu yang dianjurkan selama 10-20 menit.
Khalid Gad, dalam bukunya berjudul Alif Nafsaka bi Mai Zam-zam menulis, nyeri sendi dapat diobati dengan cara mandi dengan menyiram air hangat sekitar 15 menit. Kemudian diikuti dengan menyiram air dingin sekitar 5 menit. Jika seseorang tidak mampu mandi dengan air dingin setelah air hangat, maka dapat cukup dengan mengompres dengan air dingin atau air es pada persendian yang nyeri setelah mandi dengan air hangat.
Galinus, seorang dokter mempercayai banyaknya manfaat air dingin. Ia mengatakan, “Jika seorang pemuda dalam keadaan demam dan di dalam perutnya tidak ada benjolan. kami akan memintanya mandi berkali-kali sampai la mendapatkan manfaatnya”.
Di Jepang sebuah penelitian menunjukkan 10 menit berendam dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung baik pria mauun wanita. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan penderita diabetes yang menghabiskan hanya setengha jam berendam dalam bak air hangat dapat menurunkan tingkat gula darah sekitar 13%.
Demikian merupakan rahasia medis pada saat kita melakukan mandi jinabat, bukan sekedar bersuci tetapi juga mendapatkan manfaat untuk kesehatan.